Tapi Shibao masih terus mencari induknya. Sampai suatu hari, dengan mengikuti aroma induknya yang menempel pada seseorang, Shibao bertemu induknya, Ginsei, anjing berdarah Serigala Ezo. Bukannya menerima Shibao, Ginsei malah mengusirnya. Shibao sadar bahwa Ginsei melakukannya untuk melindungi anak-anak yang dilahirkannya setelah itu.
Shibao berkelana lagi sampai ia bertemu Tachiki Tatsuhiko, arkeolog Jepang yang baru pulang dari Afrika. Shibao mengingatkan Tachiki akan anjingnya yang dulu dibawanya dari Jepang ke Afrika tapi kemudian mati. Kebetulan namanya juga sama, Shibao.
Saat Tachiki hendak kembali ke Afrika, ia sudah terlanjur menyayangi Shibao, tapi ragu membawanya serta. Ia takut Shibao akan mati seperti anjingnya terdahulu. Akhirnya ia mengajak Shibao ke Afrika, karena pertemuan anjing dan manusia sudah seperti perjodohan lelaki dan perempuan. Setelah sekian lama sendiri, akhirnya Shibao menemukan rumahnya.